Kisah dan mukjizat Nabi Yahya as– Dalam agama Islam mungkin kalian juga tidak asing dengan kisah-kisah para nabi. Banyak kisah dari para nabi yang bisa menjadi pembelajaran hidup untuk menjadi lebih baik. Salah satu kisah nabi yang banyak memberikan carita dan pembelajaran menarik adalah kisah Nabi Yahya as.
Nabi Yahya as sendiri memiliki beberapa kisah yang tentunya bisa kalian baca. Tenang tak perlu bingung jika kalian belum begitu tahu apa saja kisah dari Nabi Yahya as. Sebab dalam artikel ini akan ada penjelasan tentang kisah dan mukjizat Nabi Yahya as.
Tanpa perlu berlama-lama, berikut ini adalah kisah dan mukjizat Nabi Yahya as yang bisa kalian baca selengkapnya.
Kisah Nabi Yahya as
Nabi Yahya as lahir ketika ayahnya yaitu Nabi Zakaria memasuki usia lanjut. Ketika Nabi Yahya as lahir, Allah membekali beliau dengan kemampuan luar biasa dalam mengetahui syariat. Sejak kecil Nabi Yahya as sudah bisa memutuskan perkara yang ada dalam kehidupan manusia.
Nabi Yahya as juga sosok yang begitu gemar membaca sejak ia kecil. Menariknya Nabi Yahya as tak hanya bisa menyelesaikan persoalan dalam kehidupan manusia. Namun Nabi Yahya as juga bisa memberikan penjelasan tentang rahasia yang ada di dalam agama. Selain itu Nabi Yahya as juga mengenalkan kepada para umatnya akan jalan kebenaran dan mengikankan jika ada kesalahan dan kekeliruan.
Di kalangan bani Israil, Nabi Yahya as dikenal sebagai ahli agama dan hafal kitab Taurat. Beliau juga sosok yang begitu berani mengambil keputusan, tidak takut akan hinaan dan tidak menghiraukan setiap ancaman dari penguasa dalam usaha yang sedang dijalankannya untuk menegakkan kebenaran.
Nabi Yahya as juga selalu menganjurkan orang untuk bisa bertobat serta sebagai tanda pertobatan tersebut, beliau memandikan orang di sungai Yordan atau bisa disebut sebagai mandi besar dan dalam agama Kristen disebut dengan pembaptisan.
Sebelum memhabas tentang mujizat yang dimiliki oleh Nabi Yahya as. Hal pertama yang akan kita bahas dalam artikel ini adalah tetang kisah-kisah Nabi Yahya as. Ada beberapa kisah Nabi Yahya as yang akan diulas secara lengkap dalam poin ini. Berikut adalah beberapa kisah Nabi Yahya as.
1. Kisah Nabi Yahya as Waktu menginjak Usia Kecil
Nabi Yahya as diberikan nama ‘Yahya’ langsung oleh Allah. Hal ini juga sudah dijelaskan pada kitab Al-Quran dalam surat Maryam ayat 7 yang berbunyi kelak akan di lahir kan seorang Nabi yang lahir dari keturunan seorang Nabi yaitu Nabi Zakaria As.
Berbeda dengan anak seusianya, ketika Nabi Yahya as berada di usia masih kecil beliau lebih memprioritaskan untuk belajar. Sehingga semua hal yang dilakukan oleh Nabi Yahya as pada masa pertumbuhannya adalah suatu hal yang memberikan manfaat dan tidak akan memberikan kerugian terhadap dirinya sendiri.
Nabi Yahya as juga memiliki ketekunan dan begitu rajin dalam urusan ilmu agama. Bahkan karena ketekunan yang dimiliki oleh Nabi Yahya as, beliau menolak diajak bermain ria oleh para temannya.
Nabi Yahya as dengan tegas memberikan pengetahuan kepada temannya jika kita diciptakan oleh Allah SWT bukan untuk bermain-main, melainkan untuk beribadah.
Suatu ketika terjadi peritiwa teman dari Nabi Yahya as sedang asik menyiksa seekor binatang. Namun Nabi Yahya as tidak melakukan hal yang sama, malah beliau lebih kerap berbuat baik serta memberikan kasih sayang oenuh kepada setiap binatang.
Karena hal inilah Nabi Yahya as selalu disegani dan dihormati oleh para binatang-binatang. Hal ini tak lepas dari kebiasaan mulia yang sudah beliau terapkan sejak berada di usia dini. Nabi Yahya as bisa tumbuh menjadi dewasa yang begitu baik dan memiliki akhlak yang luhur serta selalu menyayangi terhadap sesama makhluk hidup.
2. Kedekatan Nabi Yahya as dengan Para Binatang
Diceritakan pada suatu hari ketika Nabi Yahya as sedang dalam keadaan sendiri dan memanjatkan doa kepada Allah SWT di gurun pasir. Hal ini dilakukan Nabi Yahya as karena kecintaannya kepada Allah SWT. Bahkan ketika beliau memanjatkan doa kepada Allah SWT, air mata Nabi Yahya as tak tertahan keluar.
Ketika hal tersebut terjadi, semua binatang berdiam sejenak sebagai pehormatan kepada Nabi Yahya as yang sedang memanjatkan doa kepada Allah SWT.
Ketika Nabi Yahya as sedang berdoa kepada Allah SWT sampai mengeluarkan air mata mampu membuat semua binatang yang ada di sekitarnya mengetahui hal yang sedang dilakukan oleh beliau.
Dalam waktu yang sama pula, seluruh binatang yang ada disekitar Nabi Yahya as memilih untuk menjauhinya karena ingin lebih menghormatinya ketika sedang memanjatkan doa kepada Allah. Hal ini juga dilakukan para binatang agar tidak menggangu Nabi Yahya as yang sedang berdoa kala itu. Hal ini juga menjadi salah satu bentuk mukjizat yang diberikan oleh Allah SWT kepada Nabi Yahya as.
Lalu ketika Nabi Yahya as ingin makan, beliau memutuskan untuk makan binatang belalang. Sedangkan untuk air minumnya, Nabi Yahya as memutuskan untuk mengambil langsung dari sungai terdekat.
Oleh karena itu Nabi Yahya as mulai menyadari jika makhluk ciptaan Allah yang banyak menerima nikmat adalah manisa. Selanjutnya Nabi Yahya as bisa menyimpulkan dari setiap peristiwa yang beliau alami jika kekayayaan yang sejati adalah kekayaan hati yang begitu ikhlas dalam menerima semua pemberian dari Allah SWT.
3. Kisah Nabi Yahya as Berbincang dengan Iblis
Suatu hari datang sosok iblis menghampiri Nabi Yahya as. Maksud kedatangan iblis kepada Nabi Yahya as adalah untuk membujuk beliau dengan berbagai cara seperti membujuknya dengan nasihat.
Akan tetapi Nabi Yahya as tahu dengan maksud dan tujuan dari iblis ketika menghampirinya dan memberikan nasihat kepada beliau yaitu untuk menggoda keimanan. Karena hal tersebutlah usaha iblis menggoda Nabi Yahya as gagal seketika, sebab Nabi Yahya as yakin akan kedustaan iblis.
Karena merasa gagal membujuk Nabi Yahya as, seketika iblis pergi meninggalkan beliau. Namun iblis masih menginginkan harapan dikemudian hari dirinya mampu membujuk Nabi Yahya as.
Tibalah hari yang dinantikan oleh iblis selama ini. Iblis kembali menemui Nabi Yahya as dengan tujuan yang sama yaitu ingin menggoda keimanan beliau. Akan tetapi upaya iblis dalam menggoda Nabi Yahya as kembali tidak berhasil. Hal ini tak lain karena Nabi Yahya as adalah salah satu makhluk yang dijaga oleh Allah SWT.
4. Kisah Nabi Yahya as Ketika Menentang Raja Herodes
Kota Yerusalem pada masa itu sedang dipimpin oleh seorang raja bernama Herodes. Pada saat itu Raja Herodes ingin melakukan pernikahan dengan kerabatnya sendiri yaitu putri Herodia. Paras cantik dari putri Herodia memanglah cantik hingga membuat raja Herodes jatuh hati kepadanya.
Karena hal tersebutlah raja Herodes juga tak berdaya oleh putri Herodia. Sebenarnya saat itu Raja Herodes juga tahu bagaimana hukum yang berlaku tentang menikahi kerabatnya sendiri. Dimana sebenarnya dalam tuntunan kitab Taurat menjelaskan jika menikahi yang masih kerabat adalah suatu hal yang dilarang. Namun Raja Herodes masih tetap bersikukuh untuk menikahi putri Herodia.
Para penasehat kerajaan sudah memperingatkan Raja Herodes akan hukum yang berlaku dalam mempersunting seorang kerabat adalah sebuah larangan keras. Namun semua peringatan yang diberikan oleh para penasehat kerajaan diabaikan begitu saja oleh Raja Herodes dan ia memutuskan untuk tetap melanjutkan pernikahannya.
Ketika Nabi Yahya as memutuskan untuk datang menemui Raja Herodes dengan maksud untuk mengingatkannya. Namun karena hal tersebut menjadikan putri Herodia terpukul. Tentunya mengetahui kondisi putri Herodia yang terpukul membuat Raja Herodes membuatnya marah kepada Nabi Yahya as.
Selanjutnya Raja Herodes memutuskan untuk memberikan perintah kepada pasukannya untuk melakukan pergerakan penagkapan terhadap Nabi Yahya as serta ingin membunuhnya. Dengan rasa tenang Nabi Yahya as ditahan oleh para pasukan Raja Herodes.
Dalam penangkapan yang dilakukan oleh para pasukan Raja Herodes, Nabi Yahya as tidak melakukan perlawanan sekalipun. Hal ini karena Nabi Yahya as yakin jika dirinya dijaga oleh Allah SWT.
Ketika sudah tertangkap, Nabi Yahya as dibawa oleh pasukan Raja Herodes untuk menerima hukuman mati. Mengetahui apa yang akan terjadi pada Nabi Yahya as membuat putri Herodia merasa senang.
Bahkan putri Herodia meminta agar kepala Nabi Yahya as dibawa kepadanya. Akan tetapi azab Allah SWT datang kepada Raja Herodes dan keluarnya, semuanya berubah menjadi seekor hewan oleh Allah.
Singkat cerita Nabi Yahya as menghembuskan nafas terakhirnya di kota Yerusalem. Jasad Nabi Yahya as diistirahatkan di Masjid Umayyah Syria. Kepergian dari Nabi Yahya as membuat semua kamunya merasa begitu kehilangan dan bersedih.
Nabi Yahya as adalah salah satu sosok kekasih Allah SWT yang begitu arif, lembut serta bijaksana. Sampai saat ini, makam Nabi Yahya as masih ada dan berada di Masjid Agung Damaskus.
Itulah beberapa kisah dari Nabi Yahya as yang begitu banyak pelajaran di dalamnya.
Mukjizat Nabi Yahya as
Dalam kehidupannya, Nabi Yahya as memiliki beberapa mukjizat dari Allah SWT. Salah satu mujizat yang diterima oleh Nabi Yahya as langsung dari Allah SWT adalah Al Hanan. Dimana maksud dari Al Hanan di sini adalah ilmu tentang rasa cinta terhadap sesama makhluk beserta alam semesta.
Karena hal tersebutlah, Nabi Yahya as selalu dicintai oleh semua makhluk lain. Beberapa makhluk yang mencintai Nabi Yahya as adalah seperti burung, binatang buas, gunung hingga gurun.
Selain itu Nabi Yahya as juga mampu mengahafal isi yang ada di dalam kitab Taurat yang menjadi kitab suci kaum Bani Israil. Hal ini juga tak bisa lepas dar campur tanggan orang tua Nabi Yahya as dalam memberikan pendidikan kepada belau agar menjadi anak yang cerdas dan taat kepada Allah SWT.
Ketika Nabi Yahya as mampu menghafal isi kandungan ajaran yang ada di dalam surat Taurat, kala itu beliau masih berada di usia yang begitu belia.
Dalam Al Quran Surat Maryam ayat 12 hingga 15 juga menjelaskan tentang keistimewaan yang dimiliki oleh Nabi Yahya as yang berbunyi seperti di bawah ini.
Artinya: “Wahai Yahya! Ambillah (pelajarilah) Kitab (Taurat) itu dengan sungguh-sungguh. Dan Kami berikan hikmah kepadanya (Yahya) selagi dia masih kanak-kanak, dan (Kami jadikan) rasa kasih sayang (kepada sesama) dari Kami dan bersih (dari dosa).
Dan dia pun seorang yang bertakwa.” “dan sangat berbakti kepada kedua orang tuanya, dan dia bukan orang yang sombong (bukan pula) orang yang durhaka. Dan kesejahteraan bagi dirinya pada hari lahirnya, pada hari wafatnya, dan pada hari dia dibangkitkan hidup kembali.”
Sifat Utama Nabi Yahya as
Nabi Yahya as juga memiliki beberapa sifat kebaikan Nabi Yahya as yang diberikan oleh Allah SWT. Beberapa diantaranya adalah diberikannya kitab Taurat dan memiliki ilmu hikmat sejak usianya masih belia.
Maksudnya adalah Nabi Yahya as dianugerahi ilmu agama dan selalu cepat dalam menerima kebaikan. Beliau juga selalu memberikan kasih sayang kepada manusia, suci terhadap noda dan dosa, bertaqwa, tidak sombong dan durhaka.
Hal ini juga dijelaskan dalam kitab suci Al Quran Surat Maryam seperti yang ada di bawah ini.
“Hai Yahya! Peganglah teguh-teguh ajaran kitab Taurat ini!”. Selanjutnya Kami anugerahkan kepadanya ilmu hikmat selagi ia masih kecil,
Dan rasa kasih sayang dari Kami terhadap sesama manusia, suci dari noda dan dosa, dan ia pun bertaqwa,
Serta berbakti kepada orang tuanya, lagi pula ia tidak sombong dan durhaka.
Ucapan selamat dari Tuhan kepadanya pada hari ia dilahirkan, dan pada hari ia meninggal-dunia, serta pada hari ia dibangkitkan hidup kembali.”
Sekilas Kisah Nabi Zakaria as
Nabi Zakaria as
Nabi Zakaria as adalah nabi utusan Allah untuk kaum Bani Israil yang berada di Palestina. Dalam perjalanan hidupnya, Nabi Zakaria As baru bisa mendapatkan keturunan ketika beliau memasuki usia tua atau sekitar 90 tahun.
Hal ini dikarenakan Nabi Zakaria as memiliki seorang istri yang mengalami kondisi mandul. Meski begitu Nabi Zakaria as tidak menyerah dan selalu memanjatkan doa kepada Allah SWT. Lalu Allah SWT mengabulkan doa Nabi Zakaria as dan mengirimkan Nabi Yahya as sebagai keturunan dari Nabi Zakaria as.
Selain itu Nabi Zakaria As juga memiliki seorang saudara bernama Imran dan istrinya yang bernama Elisabet. Namun ada juga dalam riwayat lain istrinya memiliki nama Al Yashbi. Di mana beliau juga masih keturunan dengan Harun as.
Nabi Zakaria as Diutus Menjadi Nabi
Seperti yang dijelaskan sebelumnya jika ketika Nabi Zakaria as diangkat menjadi seorang nabi. Nabi Zakaria as tidak pernah bosan untuk selalu berdoa kepada Allah SWT siang dan malam. Beliau berdoa agar bisa diberikan seorang anak.
Nabi Zakaria as berharap agar dengan lahirnya seorang anak bisa meneruskan dakwahnya pada kaum Bani Israil. Karena memang pada saat itu Nabi Zakaria as begitu khawatir dengan kondisi kaum bani Israil.
Saat itu Nabi Zakaria as memang begitu khawatir jika suatu saat kaum bani Israil kembali ke jalan hidup merak yang dulu yaitu kemungkaran dan kemaksiatan, apalagi jika para umatnya memiliki niat untuk mengubah isi dari kitab peninggalan Nabi Musa yaitu kitab Taurat sesuai dengan keinginan mereka sendiri.