Profil Singkat Nabi Daud AS
Sebagai orang yang telah dipilih oleh Allah SWT, kehidupan nabi Daud AS jauh dari kemaksiatan. Seperti yang sudah disebutkan di atAS beliau nabi Daud AS gemar mengikuti kajian bersama Bani Israil dan selalu beribadah di mihrab.
Nabi Daud AS hidup di kota Bethlehem yang dipimpin oleh seorang Raja bernama Thalut. Raja Thalut ini nantinya akan digantikan oleh nabi Daud AS berkat kecerdikannya melawan musuh yakni raja Jalut.
1. Semangat Berperang Nabi Daud AS
Dalam berbagai literatur tentang kisah nabi Daud AS mengisahkan keberanian seorang remaja di Medan perang. Ia bahkan berani berperang walau usianya mASih sangat muda dan baru masuk remaja.
Ceritanya waktu itu Bani Israil sedang ada rencana penyerangan dari pihak musuh. Raja Thalut kemudian menyuruh orang kepercayaannya yaitu Syami’un untuk mencari tentara sukarelawan untuk melawan musuh.
Syami’un segera mengabarkan kepada semua rakyat. Terdengarlah kabar bahwa raja Thalut sedang mencari bala tentara untuk melawan musuh ke telinga nabi Daud AS. Tapi sayangnya nabi Daud AS mASih terlalu muda untuk ikut berperang sehingga tiga kakaknya yang bisa ikut.
Nabi Daud AS belum diperbolehkan untuk ikut berperang karena tergolong masih kecil dan remaja. Akhirnya dia hanya disuruh menggembala kambing dan bertugas mengantarkan susu kepada kakak-kakaknya di medan peperangan.
Ketika nabi Daud AS mengantarkan susu kepada kakak-kakaknya Syami’un melihatnya. Syami’un yang bertugas mencari tentara pilihan untuk melawan raja Jalut merasa nabi Daud AS adalah orangnya. Jadilah Syami’un mengabarkan langsung kepada raja Thalut.
Raja Thalut menyetujui usul Syami’un mengangkat nabi Daud AS jadi salah satu tentara. Nabi Daud AS pun sangat antusias menerima tawaran itu dan mempersiapkan segalanya.
2. Mengalahkan Raja Jalut hanya dengan Ketapel
Mungkin terdengar remeh ya? Tapi memang begitulah kejadiannya. Nabi Daud AS selama di Medan pertempuran antara Raja Thalut dan Raja Jalut. Ia berperang dengan kecerdasan akalnya saat melawan Raja Jalut.
Alat peperangan raja Jalut terlihat sangat meyakinkan karena peralatannya lengkap. Sedangkan tentara raja Thalut hanya seadanya. Buktinya nabi Daud AS hanya bersenjatakan ketapel saja.
Namun siapa sangka dari senjata yang kelihatannya remeh itu justru membuat takjub sang raja Thalut. Apalagi ketika harus adu duel dengan raja Jalut yang punya postur tubuh tinggi besar dan ditakuti oleh lawannya.
Nabi Daud AS membuktikan dengan izin Allah SWT mampu merubuhkan raja Jalut yang ditakuti itu. Ketika itu raja Jalut sedang melawan raja Thalut yang secara kemampuan bertarung jauh dari level dirinya. Akhirnya pertarungan terjadi tidak secara seimbang karena raja Thalut hampir saja terbunuh.
Raja Thalut sadar kemampuan bertarungnya di bawah raja Jalut akhirnya makin terdesak. Nabi Daud AS melihat itu akhirnya ikut membantu sang raja Thalut agar tidak terbunuh di tangan raja Jalut.
Nabi Daud memberanikan diri melawan raja Jalut yang bertubuh besar, bersenjatakan pedang dan tameng di tangan kirinya. Sedangkan nabi Daud AS hanya ketapel dengan tubuh kecil. Banyak orang yang meremehkannya karena tidak mungkin sanggup menaklukan raja Jalut yang ditakuti itu.
Tapi melalui izin Allah SWT ketika nabi Daud AS melontarkan batu ketapel, ternyata langsung mengenai kepala raja Jalut. Seketika raja Jalut rubuh akibat kerasnya batu ketapel yang mengenai kepalanya. Raja Jalut pun tewas karena ketapel nabi Daud AS.
Bala tentara raja Jalut melihat rajanya terbunuh pun lari tunggang-langgang. Mental mereka down karena sang raja telah tewas di tempat. Raja Thalut pun sangat takjub dengan kecerdasan akal nabi Daud AS yang mengantarkan kemenangan bagi raja Thalut.
3. Menjadi Raja Bani Israil
Lanjutkan ya Grameds, jadi pertama-tama nabi Daud AS setelah berhASil mengalahkan Raja Jalut, ia diangkat jadi panglima tempur Israel. Namun sebelumnya ia dinikahkan dengan anak raja Thalut.
Selama menjadi panglima tempur Israel ia melaksanakan tugasnya dengan baik. Sampai suatu ketika ada sisa-sisa perlawanan musuh yang ingin menyerang Bani Israil, ia mampu memukul mundur musuh. Namun sayangnya sang raja Thalut gugur di Medan peperangan.
Akhirnya Nabi Daud AS didapuk menjadi raja setelah drama perpecahan dua kubu ada yang memilih anak raja Thalut sebagai penggantinya. Anak raja Thalut dinilai tidak berlaku adil sehingga terjadi dua kubu yang akhirnya dimenangkan oleh kubu nabi Daud AS.
Nabi Daud AS akhirnya memimpin kerajaan dengan jujur dan adil. Ia bahkan menjadikan Baitul Maqdis (Jerusalem) sebagai ibukota kerajaan.
4. Kepandaian dan mukjizat Nabi Daud AS
Kepandaian nabi Daud AS terlihat ketika beliau menyelesaikan sebuah perselisihan. Dimana ia berlaku dapat berlaku adil bagi mereka yang bersengketa. Tidak ada yang dirugikan dalam proses penyelesaian konflik.
”Hai Daud, sesungguhnya kami menjadikan kamu khalifah di muka bumi, maka berilah keputusan di antara manusia dengan adil, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat di jalan Allah, akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan.” (QS. Shaad:26).
Tutur kata beliau juga mampu melembutkan hati yang keras bagai batuan. Nabi Daud AS melembutkan hati yang keras dengan ayat yang ia tuturkan dari perkataannya. Inilah salah satu bentuk mukjizat Nabi Daud AS.
Inilah yang menjadikan alasan dakwah nabi Daud AS diterima oleh kaumnya. Ia mampu meyakinkan seluruh rakyat agar mengindahkan perintah Allah SWT. Tidak mengherankan Allah SWT mengutus nabi Daud AS untuk meluruskan kembali jalan mereka sepeninggal nabi Musa dan Harun AS.
Selanjutnya nabi Daud AS juga mampu menundukkan gunung agar ikut bertasbih bersama dirinya setiap hari pada waktu fajar dan senja.
Beliau juga mampu berbicara dengan hewan salah satunya ketika ia ditegur oleh seekor ulat. Beliau ditegur karena telah meremehkan seekor ulat yang tidak bisa apa-apa tapi bisa bertasbih dan berbicara dengan nabi Daud AS.
Bukan hanya itu saja, nabi Daud AS secara fisik mampu menekuk besi tanpa harus memakai alat pemanas. Ia mampu membuat baju besi yang hanya menggunakan kedua tangannya. Padahal biasanya harus dipanaskan dulu lewat pembakaran api.
5. Mendapat Risalah Kenabian
Genap berusia 40 tahun nabi Daud AS mendapatkan risalah kenabian dari Allah SWT. Nabi Daud AS menerima kitab suci Zabur untuk Bani Israil. Kitab Zabur merupakan salah satu bentuk iman ummat Islam terhadap kitab-kitab yang diturunkan Allah SWT kepada para Rasul.
Akhlak Bani Israil yang kala itu porak poranda membutuhkan pedoman hidup agar menjalankan kehidupan yang berbudi luhur dan tiada menyekutukan Allah SWT. Secara urutan, kitab Zabur diturunkan setelah kitab Taurat yang diturunkan kepada nabi Musa AS. Kitab yang diturunkan kepada nabi Daud AS menggunakan bahasa Qibti.
Turunnya kitab Zabur untuk Bani Israil disinggung dalam firman Allah SWTpada surah Al Isra ayat 55 dan surah Annisa ayat 163. Keterangan tentang Zabur ditemukan pula pada surah Ali Imran ayat 184, Al Anbiyaa’ ayat 105, dan Saba’ ayat 10.
“Dan Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang di langit dan di bumi. Dan sungguh, Kami telah memberikan kelebihan kepada sebagian Nabi-nabi atas sebagian (yang lain), dan Kami berikan Zabur kepada Daud.“ (QS. Al-Isra: 55)
“Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya, dan Kami telah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Isma’il, Ishak, Ya’qub dan anak cucunya, Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan Kami berikan Zabur kepada Daud.” (QS Annisa: 163)
Kitab Zabur oleh sebagian ulama disebut dengan istilah kitab Zamir. Zamir berasal dari kata Ibrani yang artinya sama dengan Zabur yang bermakna lagu atau musik.
Isi daripada kitab Zabur ada 150 nyanyian (Mazmur) yang didendangkan oleh nabi Daud AS. Suara yang dimiliki oleh nabi Daud AS pun cukup bagus dan piawai mengatur nada. Kitab Zabur secara isi rupanya sangat berkaitan dengan kehidupan nabi Daud AS.
Kitab Zabur berbicara tentang pengakuan dosa, kisah kejatuhannya, pengampunan dosa, sukacita terhadap kemenangan menghadapi musuh Allah, kemuliaan Allah seperti dinyatakan alam, hukuman Allah, hingga kemuliaan Messiah yang akan datang yakni kehadiran nabi Muhammad.
Kecerdasan yang diberikan oleh Allah SWT mampu membuat nabi Daud AS memahami kitab Zabur dengan baik. Saking cerdasnya nabi Daud AS merampungkan bacaan dalam Zabur di atas kuda pelananya. Kecerdasan nabi Daud AS diceritakan oleh nabi Muhammad SAW:
“Pembacaan Zabur dimudahkan bagi Daud. Dia sering mengarahkan agar binatang tunggangannya diletakkan pelana, dan mampu menghabiskan bacaan Zabur sebelum pelana siap diletakkan. Dan dia tidak akan makan selain hasil dari kerjanya sendiri. Barakallah.” (HR Bukhari).
6. Puasa Daud dan peninggalan sejarah nabi Daud AS
Populernya puasa Daud AS, yang sehari puasa sehari berbuka dipraktekkan hingga sekarang. Beliau gemar sekali beribadah dan berpuasa kepada Allah SWT. Karenanya, Allah SWT amat menyukai jika seseorang mengamalkan puasa Daud.
Amalan puasa Daud AS dijelaskan dalam hadits Rasulullah SAW diriwayatkan oleh Abdullah bin Amr:
”Puasa yang lebih disukai oleh Allah ialah puasa Daud, dan shalat yang paling disukai Allah, ialah shalat Daud. Beliau tidur seperdua malam, bangun sepertiganya, lalu tidur seperenamnya. Beliau berpuasa satu hari, lalu berbuka satu hari.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Sementara itu peninggalan sejarah nabi Daud AS juga ditemukan di sekitar negeri Jerusalem yang berupa Istana Nabi Daud AS. Penemunya adalah para arkeolog dari Hebrew University dan Israel Antiquities Authority.
Istana nabi Daud AS ditemukan di Khirbet Qeiyafa. Sebuah kota kuno zaman nabi Daud AS yang sekarang letaknya 20 mil dari Yerusalem. Bangunan yang diketahui sebagai istana beliau adalah dua bangunan kuno yang diklaim sebagai bangunan terbesar di abad ke-10, pada masa Kerajaan Yehuda.
Kota kuno berbentuk benteng disebutkan telah ada sejak zaman nabi Daud AS. Dalam Alkitab kota kuno tersebut dinamakan kota Shaarayim. Istana tersebut dikelilingi dinding sepanjang 30 meter.
Istana nabi Daud AS para penghuninya dapat melihat Laut Tengah, pengunungan Hebron dan wilayah Yerusalem bagian timur.
Para arkeolog berpendaoat tempat itu adalah tempat yang pernah ditinggali nabi Daud AS. Hal ini dikarenakan tidak adanya sisa babi di tempat itu. Sebab nabi Daud AS dan pengikutnya tidak memakan babi.
Peninggalan selanjutnya adalah mihrab nabi Daud AS yang ada di luar masjidil Aqsha. Sempat runtuh, mihrab itu kemudian dibangun kembali oleh Sultan Hisamudin LASyin sekitar tahun 696 Hijriah atau 1298 Masehi.
Peninggalan sejarah nabi Daud AS selanjutnya adalah tambang besi. Ya, nabi Daud AS memiliki mukjizat dapat melunakkan besi hanya dengan tangannya. Karena itu dia membangun industri tambang besi.
Para ilmuwan menguji karbon tambang guna mengetahui dari kapan industri tambang besi itu ada. Jawabannya adalah tambang besi, emas, perak, tembaga, dan perunggu sudah ada sejak zaman nabi Daud AS.
Diperkirakan pada zaman dahulu nabi Daud AS bekerja sama dengan anaknya nabi Sulaiman AS dalam membuat industri tambang besi. Yang kemudian diwariskan kepada nabi Sulaiman AS.
Lokasi pertambangan yang ada di wilayah perbukitan itu menjadi bagian dari industri tambang di masa lalu, tepatnya terletak di Yordania bagian selatan.